Seni HABSY dari desa SAMBA BAKUMPAI
Era global identik dengan modernisasi di segala bidang. Tak terkecuali dalam hal seni dan hiburan. Hampir setiap perayaan mulai dari perkawinan, hari ulang tahun RI, dan berbagai acara lainnya tidaklah abdol kalau tidak ada ORGAN TUNGGAL atau penampilan sebuah GROUP BAND. Itulah nuansa yang sangat melekat kental pada masyarakat Desa Samba Bakumpai dan sekitarnya.
Di tengah hiruk pikuk kegiatan keseharian yang diwarnai nuansa modernisasi, di tengah lebatnya rimba belantara Kalimantan, tepatnya di Desa Samba Bakumpai tumbuhlah kelompok seni budaya islam HABSY. Kesenian ini memang kesenian tradisional lama yang hampir punah, namun di saat kegersangan melanda kesenian ini tiba-tiba tumbuh dan berkembang subur bak jamur di musim penghujan tiba.
Kesenian habsy di desa Samba Bakumpai ini lain dari yang lain. Dilihat dari personilnya sangat potensial. Ada dari kalangan muda vokalis dan gitaris band lokal, ada dari aparat desa, ada dari para guru, dan ada pula dari kaum tua. Jadi merata, tidak seperti habsy jaman dulu yang didominasi kaum tua. Habsy di desa Samba Bakumpai ini didominasi oleh kalangan muda bepotensi.
Tidak saja dari personilnya yang berpotensi, namun sosialisasi group habsy ini pun mengikuti trik dan tips modern. Nyata saja respon masyarakat terhadap kesenian islam ini sangat positif. Berbagai acara do'a dan syukuran warga masyarakat pun mulai diwarnai dengan kesenian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar